Soal UN SMA 2010 dicetak PT

Soal Ujian Nasional SMA / MA Tahun 2010 akan menunjukkan keterlibatan perguruan tinggi yakni dalam pengadaan soal UN termasuk dalam proses pencetakan serta pendistribusian lembar jawab serta naskah soal, yang selama ini menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Jika selama ini keterlibatan perguruan tinggi hanya sebatas melakukan proses scanning atau pemindaian lembar jawab (LJ) UN, namun mendatang perguruan tinggi akan dilibatkan dalam pengadaan naskah soal UN.

Prof Mungin Eddy Wibowo (mantan Ketua BNSP) mengatakan, nantinya perguruan tinggi hanya mengadakan soal untuk UN SMA/MA. Sedang untuk UN SMP/MTs, SMPLB, SMK, SMALB, dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) bagi SD, tetap ditangani Dinas Pendidikan Provinsi dengan sistem lelang.

“Keterlibatan perguruan tinggi dalam pengadaan soal UN termasuk dalam proses pencetakan serta pendistribusian lembar jawab serta naskah soal, yang selama ini menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Kami juga telah menggandeng beberapa pihak termasuk Majelis Rektor Indonesia (MRI) untuk mengkoordinasikan langkah tersebut di kalangan perguruan tinggi,” kata dia.

Keterlibatan perguruan tinggi dalam pencetakan soal bertujuan untuk meminimalisiasi tingkat kecurangan atau kebocoran soal UN, serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan UN, terutama berkaitan dengan kualitas naskah soal UN. Sebab, berdasarkan pengalaman penyelenggaraan UN tahun lalu, terjadi upaya pembocoran soal yang dilakukan pihak-pihak tertentu, seperti yang terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara.

“Masih banyak perguruan tinggi yang meragukan hasil UN. Dengan sistem ini, perguruan tinggi bisa menggunakan hasil UN untuk seleksi SNMPTN. Jadi nantinya, bisa saja perguruan tinggi menyeleksi mahasiswa baru hanya melalui tes minat, bakat, dan kepribadian. Sebab, soal mata pelajaran sudah diujikan dalam UN,” paparnya.

Nantinya, pencetakan soal juga tidak akan dilakukan dengan sistem lelang tapi melalui sistem penunjukan. Sebab dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas naskah soal, mengingat pertimbangan yang diambil tentunya unsur ekonomis. Dari pengalaman UN tahun lalu, banyak ditemukan naskah soal yang dinyatakan tidak layak dan bermasalah, karena mungkin saja pihak percetakan hanya mencari bahan-bahan yang murah.

“Setidaknya ada 15 perguruan tinggi seperti UNS, UGM, Unnes, yang siap untuk mencetak soal. Keterlibatan mereka akan disertai dengan pembagian berdasarkan wilayah, guna mengatur perguruan tinggi mana yang memiliki usaha percetakan untuk menangani wilayah yang ditetapkan,” jelas dia.

UJIAN NASIONAL