Siswa SLB butuh Dispensasi Standar Kelulusan UN
Kepala Sekolah Citra Mandala di Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi Erika Diin, Rabu mengatakan, standard kelulusan Ujian Akhir Sekolah (UAS) Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) yang ditetapkan pemerintah sebesar 5,25 bagi seluruh mata pelajaran dianggap memberatkan siswa SLB C.
“Kalangan siswa tuna grahita memiliki IQ di bawah rata-rata bila dibandingkan siswa umum, sehinggga sulit untuk mencapai nilai 5,25,” katanya.
Sebanyak enam siswa yang memiliki keterbelakangan mental ringan dan sedang, kata Erika, tengah mengikuti kegiatan UAS sejak tanggal 27 hingga 29 April 2009 dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika yang masing-masing terdiri atas 10 soal
Untuk SLB C, tidak ada ujian nasional (UN), tetapi jadwal ujian sekolah disetarakan dengan SLB A, B, dan D. Pada saat UN nasional berlangsung SLB C melaksanakan ujian akhir sekolah.
Seluruh soal dibuat oleh guru dengan mengacu pada standard kurikulum melalui sistem jawaban pasti dan singkat mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.
Dalam UAS kali ini, siswa SMPLB C dibagi menjadi dua kelas yang terdiri atas tiga siswa dan dua guru. Dalam proses pengerjaan soal satu orang guru membantu siswa dengan menggunakan alat peraga guna mengantisipasi kesulitan soal.
“Kesulitan siswa dalam pengerjaan soal terbukti dari sejumlah guru yang lebih mengedepankan intuisi dalam memberikan nilai terhadap siswanya karena tidak ada nilai minimum yang ditetapkan sekolah,” kata Erika Diin.
Karena itu, pihaknya meminta Depdiknas dapat merevisi kembali kebijakan standard nilai kelulusan melalui pola otonomi sekolah agar perkembangan siswa dapat diatur sesuai dengan kemampuan siswa di sekolah.
Artikel Terkait
Posted in Ujian Nasional