Mantapkan Soal UN dan Standardisasinya
Saat ini pemerintah dalam hal ini Kemendiknas tengah melakukan penggodokan tentang formula baru, untuk standardisasi Ujian Nasional (UN) dan kelulusan siswa. Seperti apa bentuk formulanya saat ini tengah disusun dan pada 25 Oktober mendatang akan diputuskan diterima atau tidaknya di depan panja UN DPR.
Demikian ditegaskan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendiknas, Mansyur Ramli kepada KR di Jakarta, Jumat (22/10).
Mansyur mengatakan, sebenarnya penentuan dan penyusunan formula baru ini merupakan tuntutan atau permintaan dari Panja UN DPR RI. Panja UN tidak menerima atau menolak rekomendasi yang diberikan oleh Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) mengenai standardisasi UN dari hasil lokarkarya antara BSNP dengan Kemendiknas.
Kurang lebih intinya mengenai standar kelulusan siswa. Hal itu karena syarat kelulusan yang terdiri dari 4 syarat dan sudah digunakan pada pelaksanaan UN tahun 2010 dinilai sudah tidak cocok jika digunakan kembali pada UN 2011.
“Maka dari itu, atas penolakan rekomendasi tersebut akhirnya pemerintah (Kemendiknas) diminta membuat suatu formula standardisasi yang baru yang nantinya akan digunakan untuk pelaksanaan UN 2011,” terangnya.
Terpisah Kabid Perencanaan dan Standardisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY Drs K Baskara Aji mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait dengan pelaksanaan UN. Koordinasi tersebut tidak hanya terkait dengan masalah standar kelulusan tapi juga masalah percetakan dan soal-soal yang diujikan.
“Semua masukan dan hasil terkait pelaksanaan UN tahun kemarin sudah kami laporkan ke BSNP. Terkait adanya kesalahan soal yang berasal dari percetakan ke depan akan kami evaluasi salah satunya dengan lebih ketat dalam memilih dan menentukan syarat percetakan. Sedangkan untuk beberapa soal yang dinilai ambigu sudah kami laporkan ke BSNP,” jelas Baskara Aji.
Baskara Aji mengungkapkan, kesuksesan dalam pelaksanaan UN merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu selain segala sesuatu yang terkait dengan Prosedur Operasional Standar (POS) serta beberapa ketentuan yang lain harus benar-benar dicermati. Kecermatan itu penting untuk mengantisipasi adanya ralat yang bisa membingungkan sekolah atau pelaksana di lapangan.
Download Soal dan Pembahasan
Download Soal-soal UN 2010
Download Pembahasan Soal UN 2010
Download Soal-soal SNMPTN 2010
Download Pembahasan Soal Snmptn 2010
Download Latihan Soal
Download Latihan Soal UN SMA / MA 2011
Download Latihan Soal UN SMP / MTs 2011
Download Latihan Soal UASBN SD / MI 2011
Download Latihan Soal UN SMK 2011
Download Latihan Soal SNMPTN 2011
Sementara itu Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman Drs Purwanto MPhil berharap kepada BSNP dalam memilih tim pembuat soal harus yang berkompeten dan paham cara membuat dan menyusun soal. Sebab, UN sebagai bahan evaluasi belajar siswa, dengan harapan soal-soalnya harus bisa dipahami oleh para peserta UN. Sehingga soal-soal ambigu seperti tahun kemarin tidak akan terjadi lagi.
“UN itu sebagai bahan evaluasi belajar, bukan seleksi untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya. Jadi soalnya harus bisa dipahami dan dimengerti oleh peserta UN. Untuk itu, para tim penyusun soal harus sesuai kurikulum dan substansinya yang jelas,” kata Purwanto.
Mengenai banyaknya soal UN yang rusak, pihaknya berharap percetakan yang mencetak soal harus yang sudah diketahui latar belakangnya. Termasuk bisa menjaga kualitas dan kerahasiaan soal UN, sehingga kebocoran dan kerusakan soal tidak akan terjadi.
Artikel Terkait
Posted in UN 2011