Kota Bogor Raih Hasil UN yang Fantastis
Bank Soal UN Gratis
Download Soal UN plus pembahasan dibuat oleh para pengajar handal
Download Soal UN SD 2011
Download Soal UN SD 2011 dan Kunci Jawabannya SD
Gratis Bank Soal Matematika
Koleksi Lengkap Soal UN, SNMPTN, UMB, Simak UI, UM Undip, SMBB Telkom, UM Undip, UM UPI
Rahasia Sukses UN SD, SMP, SMA
Informasi Rahasia Sukses UN SD, SMP, SMA 2012
Latihan Soal Snmptn 2012
Koleksi Latihan Snmptn 2012 dan Soal-soal Snmptn plus Pembahasan Lengkapnya
Latihan Soal UN 2012
Download Latihan Soal UN 2012 untuk SD/MI,SMP/MTs, SMK, SMA/MA
Bank Soal
Bank Soal UN dan Seleksi PTN Lengkap
Hasil yang cukup fantastis diraih Kota Bogor di mana tingkat kelulusan UN tahun ini mencapai 99,97%. Artinya, dari seluruh siswa yang mengikuti UN tahun 2009 hanya 24 siswa di Kota Bogor yang tidak lulus UN. Sementara di Kab. Bogor, jumlah siswa yang tidak lulus tercatat 142 dari total siswa 12.078 peserta UN di Kab. Bogor.
Bagi Kota Bogor pencapaian tingkat kelulusan tahun ini merupakan yang terbaik. Pada tahun 2008, tingkat kelulusan mencapai 99,60% atau yang tidak lulus 80 orang siswa. Pencapaian ini tentunya merupakan prestasi tersendiri, meski target Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Bogor adalah 100%.
Kadisdikpora Kota Bogor Aim Halim Hermana saat dihubungi Senin (15/6) mengatakan, prestasi kelulusan UN di Kota Bogor ini tidak lepas dari peran seluruh elemen pendidikan di Kota Bogor. “Baik itu guru, siswa, dan orang tua murid yang sangat konsen membimbing dan kerja keras siswa untuk meraih prestasi akademis terbaik,” tuturnya.
Jumlah siswa tidak lulus berasal dari program Ilmu Pengetahun Sosial (IPS) 11 siswa, 12 siswa program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan satu orang program Bahasa. “Persentase kelulusan tersebut sangat tinggi. Tahun ini ada 51 sekolah di Kota Bogor mengikuti UN yang terdiri dari 10 berstatus negeri dan 41 swasta,” jelas Aim.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, sekarang jumlah kelulusan mengalami peningkatan. “Tahun lalu 99,60 persen, tapi sekarang meningkat menjadi 99,97 persen,” katanya.
Sebelumnya, waktu pengumuman hasil UN ini sempat mencemaskan dan mengkhawatirkan sejumlah orang tua siswa maupun para guru. Hal ini dipicu molornya dan tidak pastinya waktu pengumuman UN yang ditetapkan oleh dinas provinsi.
Menurut jadwal yang ditetapkan sebelumnya, pengumuman UN SLTA akan dilakukan 12 Juni 2009. Namun karena sebagian daerah menggelar pelaksanaan UN ulang, jadwal tersebut menjadi terganggu.
Ketidakpastian jadwal pengumuman hasil UN ini dipicu adanya pelaksanaan UN ulang di beberapa daerah. Pemerintah Pusat melalui Dinas Pendidikan Nasional menetapkan pelaksanaan UN ulang dilakukan pada tanggal 10 – 15 Juni untuk SMA dan 10 – 13 Juni untuk SMP.
“Cemas juga ya, sebab hasil UN ini sangat kita tunggu. Sebagaimana orang tua kita kan harus memprogram kebutuhan pendidikan anak-anak kita. Dan kuncinya dari hasil UN ini,” tutur Ny. Hastiatin (41), warga Menteng Asri.
Menurutnya, surat tanda lulus UN ini juga sangat dibutuhkan sebagai salah satu persyaratan anaknya melanjutkan ke perguruan tinggi. “Yang jelas kita semakin cemas karena mulurnya waktu pengumuman ini, jadi kecemasan kita semakin panjang,” sebutnya.
Kecemasan bukan hanya dirasakan oleh orang tua murid. Kalangan pendidik pun merasakan kekhawatiran yang sama. Mereka khawatir kondisi ini mengganggu psikologis siswa ybs.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Bogor, Agus Suherman mengatakan, kondisi ini sedikit tidak menguntungkan. “Keterlambatan ini akan menimbulkan dampak psikologis kurang baik bagi siswa. Terutama bagi mereka yang sudah diterima perguruan tinggi melalui jalur penerimaan mahasiswa jalur khusus (PMJK),” tuturnya.
Bila siswa yang diterima jalur khusus ini ternyata tidak lulus UN tentunya akan berdampak psikologis bagi siswa. “Walaupun memang secara akademis kecil hal tersebut terjadi, tetapi bukan tidak mungkin bisa juga terjadi dalam UN ini. Siswa pintar pun bisa saja tidak lulus UN,” katanya.
Kadisdikpora Kota Bogor mengakui keterlambatan hasil pengumuman ini sempat dicemaskan siswa dan orang tua siswa. Namun, Aim menegaskan adanya keterlambatan ini harus dimaklumi. Pasalnya, ada perbedaan prosedur dalam pelaksanaan UN pada tahun ini dibanding tahun lalu.
Sebelumnya hasil UN dari daerah langsung diperiksa disdik provinsi, kemudian diserahkan ke Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan kembali lagi ke disdik provinsi lalu diserahkan ke masing-masing daerah. Namun, tahun ini, khusus SMA dan MA, pemeriksaan melibatkan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
.
Artikel Terkait
Posted in Kelulusan Ujian Nasional, News, UASBN, Ujian Nasional, UN SMP dan MTs