Kerja Keras adalah Energi Kita

Bank Soal UN Gratis
Download Soal UN plus pembahasan dibuat oleh para pengajar handal

Bisnis Investasi Lexus Venture
Pelajari bisnis investasi yang menguntungkan yang bisa meningkatkan financial Anda

Gratis Bank Soal Matematika
Koleksi Lengkap Soal UN, SNMPTN, UMB, Simak UI, UM Undip, SMBB Telkom, UM Undip, UM UPI

Informasi Ujian Nasional 2012
Informasi Ujian Nasional 2012 disertai dengan Latihan Soal UN 2012

Latihan Soal Snmptn 2012
Koleksi Latihan Snmptn 2012 dan Soal-soal Snmptn plus Pembahasan Lengkapnya

Latihan Soal UN 2012
Download Latihan Soal UN 2012 untuk SD/MI,SMP/MTs, SMK, SMA/MA

Bank Soal
Bank Soal UN dan Seleksi PTN Lengkap

Kerja-Keras-adalah-Energi-KitaKerja Keras adalah Energi Kita merupakan slogan yang memberi semangat tinggi untuk kesuksesan dalam segala hal, Kesuksesan tidak akan dapat diraih tanpa perjuangan dan kerja keras, Kerja Keras adalah Energi Kita, Kerja Keras Kita terhubung dengan energi yang ada di alam semesta. Dan merupakan sebuah rangkaian sistem energi yang saling mempengaruhi.

Apabila kita seorang Guru atau Karyawan ingin menggapai kesuksesan dalam bekerja tunjukkan Etos Kerja kita sebab ia adalah Energi Kita. Katakanlah Anda memiliki impian atau cita-cita untuk sukses maka kta harus berani untuk mewujudkan impian atau cita-cita tersebut.

Tapi ternyata untuk mewujudkan mimpi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tidak juga sesulit menemukan formula yang tepat untuk membuat roket yang bisa mengantarkan manusia sampai ke bulan. Apa kunci rahasianya? Mengutip kata Paul Hanna, kuncinya adalah sikap dan keyakinan bahwa You Can Do It! (Anda Pasti Bisa!) atau bisa juga terangkum dalam kalimat berikut: You will see it when you believe it!.

Jika untuk mewujudkan mimpi itu tidaklah mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Yang harus kita ketahui adalah semua itu butuh pengorbanan, seperti kata seorang sahabat saya, “Nothing is free!” Selalu ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan sesuatu. Dan meskipun suatu saat kita mendapatkan sesuatu secara gratis maka pasti ada jasa atau kebaikan yang pernah kita lakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, jangan berharap mimpi anda akan menjadi nyata sementara anda hanya diam saja atau seperti mengharap durian runtuh.

Terwujudnya sebuah mimpi tergantung seberapa besar anda memimpikan impian anda dan hingga sejauh mana anda bisa mengedukasi alam bawah sadar bahwa anda benar-benar menghendaki impiah itu menjadi sebuah kenyataan. Saya biasanya mengedukasi alam bawah sadar dengan cara menceritakan impian-impian saya kepada orang lain; bisa kepada teman dekat, guru atau sahabat pembaca. Dengan begitu diharapkan ada flash back ke dalam diri saya (lebih tepatnya ke bagian alam bawah sadar atau unconscious mind) bahwa saya serius ingin mewujudkan mimpi itu, meskipun semua itu kembali tergantung kehendak Yang Maha Kuasa.

Di samping itu, bisa dipastikan bahwa selalu ada kerja keras untuk mewujudkan sebuah impian. Satu mimpi dengan mimpi yang lain harga pengorbanannya juga berbeda. Yang jelas, selalu ada yang harus kita korbankan untuk meraih mimpi-mimpi itu. Pengorbanan yang dimaksud bisa berupa waktu, biaya, tenaga, pikiran, perasaan, dan lain-lain.

Untuk mewujudkan mimpi yang berharga, beranikah anda keluar dari rutinitas harian anda yang mungkin nyaman dan tanpa tantangan? Beranikah anda keluar dari comfort zone (zona kenyamanan) anda untuk melakukan action-action nyata untuk mewujudkan mimpi anda?

Jadi, anda harus berani berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian atau bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

Saya juga sangat setuju dengan apa yang diungkapkan Paul Hanna dalam bukunya, Just Do It!, “Orang yang sukses biasanya memahami rasa sakit. Mereka sadar hal itu membawa dampak positif dan merupakan alat untuk mencapai keberhasilan. Mereka membiarkan penderitaan memasuki hidup mereka, karena mereka sadar bahwa kalau mereka berhasil mengatasinya maka rasa percaya diri mereka akan tumbuh. Dari sini, kemampuan mereka untuk menghadapi masa depan tertantang.”

Dengan demikian, sebenarnya sebagian besar penentu mimpi anda menjadi nyata adalah diri anda sendiri. Sejauh mana anda berani bermimpi dan berani mewujudkan impian itu menjadi sebuah kenyataan, meskipun harus menghadapi berbagai hambatan, tantangan dan cobaan. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa setelah berusaha atau berikhtiar, kita harus menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah SWT karena dialah Sang Penentu semua takdir hidup kita. Jadi, intinya kita harus berusaha semaksimal yang kita bisa dan menyerahkan hasilnya kepada Dia yang Maha Tahu yang terbaik untuk kita. Itulah yang disebut tawakkal.

Bekerja Keras dengan efektif dan efisien
Hasil penelitian Dr. Thomas Stanley dari University of Georgia menemukan pola yang sama untuk setiap orang-orang yang sukses yaitu “kerja keras”. Mereka bekerja 12 s/d 14 jam seharinya. Menurutnya tidak ada seorang pun bisa mencapai potensi yang maksimum dengan melakukan yang minimum.

Untuk seseorang bisa bekerja keras secara efektif dan efisien, yang pertama: dia harus menguasai betul apa yang dikerjakannya. Lalu yang kedua, dia perlu belajar mengenali apa yang diharapkan oleh pemimpinnya, karena tanpa belajar memahami apa yang diinginkan oleh pemimpin, apapun yang kita kerjakan bisa jadi akan dipandang tidak cocok (atau tidak sesuai dengan yang diharapkan) oleh pemimpin.

Seringkali saya mendapati ada karyawan tertentu yang melakukan apa yang diperintahkan oleh pemimpinnya dengan caranya sendiri, dengan pemikiran bahwa hasil yang didapatkan akan jauh lebih baik dari yang dipatok oleh pemimpin, tapi pada kenyataannya hasil yang dia peroleh justru berkebalikan dengan apa yang diharapkan.

Satu hal yang perlu kita pahami, seseorang menjadi pemimpin bukan tanpa alasan. Meskipun seorang pemimpin bisa saja berbuat salah, tapi ia menjadi pemimpin karena ia memang mampu dan memiliki kapasitas untuk menguasai dan menghasilkan sesuatu. Dengan kata lain, ia sudah beberapa langkah di depan kita sebagai seorang karyawan.

Karena itu, belajarlah untuk membangun komunikasi yang baik dengan pemimpin, sehingga sebagai bawahan Anda dapat lebih memahami cara pikir, kebiasaan, dan apa yang diharapkan oleh pemimpin setiap kali ia memberikan tugas. Dengan demikian, apapun tugas yang Anda terima dari pemimpin akan bisa diselesaikan dengan hasil yang maksimal.

Bicara tentang memahami apa yang diharapkan oleh pemimpin, berarti kita perlu memiliki kemampuan untuk mendengar dengan attentive. Yang perlu kita lakukan sebetulnya hanya mendengarkan dengan baik ketika pemimpin memberikan perintah/tugas. Alasan mengapa kita seringkali kesulitan menangkap apa yang diinginkan oleh pemimpin adalah karena ketika pemimpin bicara, pada saat yang sama otak kita juga ‘berbicara’. Dengan kata lain, kita tidak bisa berfungsi seperti busa spon yang menyerap air, padahal sesungguhnya otak kita ini didesain untuk bisa memahami segala sesuatu secara luar biasa. Jadi, ketika seorang pemimpin memberikan perintah/tugas, selama kita memusatkan perhatian dan mendengarkan dengan baik apa yang pemimpin sampaikan, saya percaya kita akan bisa memahami apa yang disampaikan pemimpin tersebut.

Bekerja cerdas berkaitan dengan IQ atau kecerdasan logis seseorang, karena bagaimanapun juga, tanpa terus mengasah kemampuan berpikir, ketika seseorang menerima tugas atau perintah dari atasan, ia bisa meresponi tugas yang diberikan tersebut dengan ‘blo’on’. Memang kata itu kurang enak didengar, namun seringkali itulah yang terjadi. Apalagi jika pemimpin kita memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi, sehingga ketika memberikan perintah seringkali menggunakan istilah-istilah yang terdengar asing bagi kita. Dalam situasi yang demikian, jika kita tidak sepenuhnya memahami apa yang pemimpin sampaikan, alangkah baiknya jika kita bertanya dan meminta penjelasan dari pemimpin. Namun, di saat yang sama, ketika pemimpin menjelaskan, ada baiknya kita belajar memahami dari cara pikir yang pemimpin miliki. Setelah mendengarkan penjelasan dari pemimpin, ‘rekam’ semua hal tersebut dalam ingatan kita sehingga ketika pemimpin kembali memberikan perintah/tugas yang kurang lebih sama, kita segera mengetahui apa yang harus dilakukan.

Kadangkala seseorang menjadi jenuh dengan pekerjaannya karena selama ini ia sudah bekerja dengan efisien. Dalam hal ini, Anda perlu mencari tahu apa yang menjadi penyebab kejenuhan Anda: apakah Anda menjadi jenuh karena tugas yang itu-itu saja, atau Anda menjadi jenuh karena tidak ada tantangan yang baru. Jika Anda menjadi jenuh karena tugas yang begitu-begitu saja sehingga tidak ada tantangan lain yang bisa Anda dapatkan, tidak ada salahnya Anda menjumpai pemimpin Anda dan menceritakan bahwa Anda mengharapkan tanggung jawab atau tantangan pekerjaan yang lebih besar. Anda bisa sampaikan juga bahwa Anda siap melakukan pekerjaan ekstra demi menanggulangi kejenuhan yang ada, karena Anda menyadari bahwa jika Anda bekerja secara efektif dan efisien, secara otomatis ada banyak waktu tersisa yang Anda miliki, karena pekerjaan yang diberikan sudah Anda selesaikan secara maksimal.

Jangan tergoda untuk bermalas-malasan atau bersantai-santai dalam pekerjaan jika Anda mendapati bahwa Anda sudah bekerja secara efektif dan efisien. Ini justru merupakan kesempatan yang baik untuk bisa meminta tugas tambahan dari pemimpin Anda, karena tugas tambahan berarti langkah awal untuk menerima promosi.

Bekerja dengan cerdas sangat besar pengaruhnya terhadap kinerja seseorang. Orang yang hanya bekerja keras hasilnya tidak akan sebanding dengan orang yang bekerja dengan cerdas. Seperti contoh yang tadi saya berikan tentang office boy; seseorang yang bekerja dengan cerdas akan bisa melakukan beberapa tugas sekaligus pada saat yang sama dengan hasil yang maksimal, dalam waktu yang lebih singkat, dengan energi yang lebih sedikit.

Bekerja keras vs bekerja cerdas
Cara untuk mengubah seseorang yang sudah terbiasa untuk bekerja keras menjadi bekerja dengan cerdas adalah: pertama-tama, tentu saja orang yang bersangkutan harus mau meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini ia miliki dalam bekerja. Misalnya, ada orang-orang tertentu yang memang memiliki kebiasaan malas berpikir. Orang-orang seperti ini harus mau belajar untuk meninggalkan kebiasaan malas berpikirnya dan menjadi orang yang mau belajar serta terus melatih otaknya. Itu sebabnya, saya sering mendapati ada orang-orang tertentu yang memiliki kegemaran mengisi TTS – ini adalah salah satu cara untuk melatih otak kita tetap bekerja secara aktif.

Ada orang-orang tertentu yang mau bekerja dengan cerdas dan efisien, tetapi pekerjaannya berkaitan dengan orang-orang lain yang agak ‘telmi’. Mau tidak mau yang harus kita lakukan adalah mulai membantu orang-orang yang agak ‘kurang cerdas’ dalam bekerja ini sehingga bisa meningkatkan kecerdasan mereka dalam bekerja.

Belajarlah meningkatkan kapasitas Anda untuk berfungsi seperti seorang manajer. Jika kita melihat sebuah dokar, ada kuda yang menarik dokar tersebut, dengan dikendalikan seorang kusir. Mungkin memang ada orang-orang tertentu yang pada dasarnya sudah agak ‘terlambat’ untuk dipacu agar dapat bekerja secara cerdas. Jika itu yang terjadi, mari belajar mengembangkan kapasitas kita seperti seorang manajer, supaya kita bisa mulai mengarahkan para pekerja keras ini dan ‘memanfaatkan’ otot yang mereka miliki untuk mendapatkan hasil seperti yang kita harapkan. Memang konsekuensinya adalah kita harus terus ‘memegang kendali’ atas mereka –kita harus terus mengawasi dan memperhatikan mereka– tapi dengan sedikit bersabar dan terus mengembangkan kapasitas, tanpa sadar kita seperti sedang ‘mengendalikan’ kekuatan dan otot yang mereka punyai untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Dengan demikian, kita tidak akan menjadi terlalu stres, karena ekspektasi yang kita miliki memang tidak terlalu tinggi lagi – mereka cukup melakukan apa yang kita perintahkan.

Pastikan kita memahami apa yang harus kita kerjakan. Jika kita menerima tugas baru dari pemimpin yang belum kita mengerti sepenuhnya, ambillah waktu untuk mempelajari tugas yang diberikan itu, pahami sedetil mungkin, dan berusahalah untuk menguasai tugas tersebut. Semakin Anda menguasai tugas Anda, semakin Anda bisa mengerjakannya dengan keefektifan dan keefisienan yang tinggi, dan semakin Anda efektif dan efisien dalam mengerjakan tugas-tugas Anda, semakin dekat pula Anda dengan promosi yang diharapkan.

Tips
Hindari kerja keras yang tidak efisien dan efektif, kerja keras yang tanpa perencanaan, strategi dan kerja keras yang hanya sekedar mengandalkan tenaga dan otot. Karena Kerja Keras adalah Energi Kita yang selalu terhubung dengan energi yang ada di alam semesta, maka berkerja keras harus dilakukan dengan Ikhlas dan amalkan 4 hal :

  • Jangan pernah mengeluh
    Apapun yang terjadi dalam hidup Anda saat ini, berhentilah mengeluh. Tekanan, kesulitan hidup yang Anda hadapi tidak akan pernah selesai jika disikapi dengan mengeluh saja. Bangkit dan lakukan sesuatu untuk hidup Anda. Hidup Anda begitu berarti, jangan berhenti hanya karena hal kecil, jangan mengeluh hanya karena adalah persoalan. Apa yang terjadi dalam rutinitas kita adalah sebuah dinamika kehidupan. Respon yang kita lakukan terhadap itu semua menjadi sangat penting. Positif atau negatif reaksinya, adalah keputusan Anda.
  • Lakukan Kerja Keras untuk orang yang Anda cintai
    Untuk siapa Anda mencari uang?, Untuk siapa Anda bekerja dari pagi sampai malam?
    Anda melakukan itu semua untuk orang yang Anda cintai. Mungkin itu istri Anda, anak Anda, orang tua Anda, atau sanak saudara yang lain. Sang ibu pada kisah diatas begitu kuat tekadnya menyekolahkan anaknya, maka semangat yang keluar dalam setiap tindakannya-pun begitu luar biasa. Ketika Anda mau menyerah, ketika Anda mau berhenti di tengah perjuangan, ingatlah kembali orang-orang yang Anda cintai. Tak satupun ingin Anda menjadi pribadi yang gagal. Mereka ingin Anda menjadi pribadi yang unggul. Buktikan bahwa potensi yang Anda miliki mampu membahagiakan mereka.
  • Selalu bersyukur
    Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki saat ini. Rumah yang Anda tinggali saat ini, Pekerjaan yang Anda miliki saat ini, Gelar pendidikan yang Anda punya saat ini, syukuri itu semua. Karena dengan bersyukur seseorang baru mampu menjalani hidup ini dengan lebih damai. Jangan protes akan hal-hal yang tidak Anda miliki saat ini, tetapi nikmati hal-hal yang Anda miliki saat ini. Tanamkan pola pikir bahwa hidup ini adalah anugrah dan bukan beban. Hidup ini untuk disyukuri dan bukan dikutuki. Jangan menganggap hidup Anda buruk, tetapi pandanglah hidup ini dengan penuh sukacita.
  • Perjuangan Hidup
    Hidup tidak bisa sekedar menunggu rejeki datang melainkan hidup harus diisi dengan sebuah aktivitas usaha dan perjuangan. Kalau Anda tidak pernah berusaha, alhasil Andapun tidak akan mendapat apa-apa. Jangan mengibarkan bendera kekalahan, tapi kibarkan bendera kemenangan. Teruslah berjuang ditengah kerasnya kehidupan. Jangan tundukkan kepala dan berjalan mundur. Yakinkan diri Anda bahwa Anda layak mendapatkan yang terbaik. Jangan pernah berharap apa-apa kalau Anda sendiri tidak mau berjuang demi hidup Anda dan hidup orang-orang yang Anda cintai.

Ajakan
Marilah kita bekerja dengan lebih keras, lebih ulet tekun serta pantang menyerah dalam mencapai tujuan dan cita-cita Anda. Artikel ini terinspirasi oleh Slogan Pertamina “Kerja Keras adalah Energi Kita”.

Artikel Terkait

Tags:

Posted in Kiat Sukses



Leave a Reply