Kenapa Mereka Pilih PNS?
Bank Soal UN Gratis
Download Soal UN plus pembahasan dibuat oleh para pengajar handal
Kisi-kisi UN 2012
Download Kisi-kisi UN 2012 untuk SD/MI, SMP/MTs, SMK, SMA/MA
Gratis Bank Soal Matematika
Koleksi Lengkap Soal UN, SNMPTN, UMB, Simak UI, UM Undip, SMBB Telkom, UM Undip, UM UPI
Informasi Ujian Nasional 2012
Informasi Ujian Nasional 2012 disertai dengan Latihan Soal UN 2012
Latihan Soal Snmptn 2012
Koleksi Latihan Snmptn 2012 dan Soal-soal Snmptn plus Pembahasan Lengkapnya
Latihan Soal UN 2012
Download Latihan Soal UN 2012 untuk SD/MI,SMP/MTs, SMK, SMA/MA
Bank Soal
Bank Soal UN dan Seleksi PTN Lengkap
Animo pencari kerja untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Sumatra Barat sangat tinggi. Tahun ini sekitar 29 ribu lebih mengikuti tes, memperebutkan 4.003 formasi. Sebuah jumlah yang tidak sebanding.
Menjadi PNS masih jadi idola pencari kerja saat ini. Seakan PNS merupakan pekerjaan yang tidak tergantikan dengan pekerjaan lain.
Ada yang sudah menjadi seorang wirausahawan malah banting stir menjadi PNS. Bahkan ada anggapan bahwa seseorang belumlah dianggap bekerja kalau belum menjadi PNS, walau sudah mempunyai usaha bahkan sudah mampu pula memperkerjakan orang lain.
Apa sebenarnya yang men jadikan PNS itu menjadi idola?
Secara umum ada beberapa hal yang melatarbelakangi PNS diidolakan. Pertama, kepastian gaji yang diterima tiap bulan. Tidak ada catatan-catatan lain yang menyebabkan gaji PNS dikurangi. seorang PNS meskipun tidak masuk kerja tetap akan menerima gaji sesuai golongan dan kepangkatan.
Kedua, pandangan masyarakat yang menganggap PNS lebih bergengsi dari pekerjaan lain. Ada imej yang terbentuk di masyarakat bahwa seseorang baru dikatakan bekerja bila telah menjadi PNS.
Ketiga, jaminan hari tua dalam bentuk pensiunan. Seseorang yang sudah pensiun dari PNS akan diberi santunan dalam bentuk uang pensiunan. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak gaji ketika aktif, tetapi cukup untuk membiayai hidup hari tua.
Keempat, belum adanya jiwa wirausaha dalam diri pencari kerja. Dalam jiwa para pencari kerja hanya terbentuk jiwa pekerja bukan jiwa pencipta lapangan kerja. Hal ini juga terbentuk dari pendidkan yanjg hanya mencetak pekerja.
Padahal lembaga pendidikan itu diharapkan tidak hanya menciptakan para pekerja, tetapi juga diharapkan menciptakan orang-orang yang mampu menciptakan lapangan kerja.
Kelima, sulitnya mendapatkan modal untuk membuka usaha. Pemodal masih sulit mengucurkan modal. Pemilik modal cenderung meminta agunan/jaminan atas pinjaman. Sulitnya mendapatkan modal ini menyebabkan para pencari kerja malas membuka usaha.
Keenam, menjadi PNS tidak ada tuntutan berbuat lebih baik dalam pekerjaan. Lembaga-lembaga pemerintah yang dilayani cenderung berkerja asal-asalan. asal selesai sudahlah, sebab hal ini tidak akan mempengaruhi ke pendapatan yang diterima.
Misalnya pelayanan yang diberikan rumah sakit swasta lebih baik dari rumah sakit pemerintah dan pengurusan surat-surat yang ditangani PNS cenderung lebih sulit/berbelit-belit. Hal ini disebabkan PNS ini tidak diberikan tuntutan lebih dalam bekerja atau tidak ada standar pekerjaan yang harus dipenuhi.
Berbeda dengan menjadi kariyawan swasta, mereka mempunyai standar kerja yang jelas. Seandainya standar itu tidak dicapai akan mendapat peringatan yang pada akhirnya akan mempengaruhi pada pendapatan (gaji).
Kembali ke persoalan penerimaan CPNS. Setelah jumlah 4.003 CPNS itu terisi, kemana pelamar yang jumlahnya puluhan ribu lainnya? Mungkin di antara jumlah yang besar itu nanti ada yang akan mencoba membuka usaha, ada yang menjadi tenaga honorer, tenaga sukarela, mungkin saja ada yang menunggu sampai ada lowongan tahun berikutnya di buka, atau jadi pengangguran intelektual saja.
Di sinilah diperlukan peran pemerintah. Sesuai amanat Undang-undang 1945 bahwa pemerintah berkewajiban mensejahterakan rakyat. Pemerintah harus membuat terobosan untuk mengatasi pengangguran, jika tidak ingin peningkatan kejahatan di Sumatra Barat. Karena antara pengangguran berkorelasi dengan kejahatan.
Beberapa terobosan itu di antaranya, pemerintah harus mengubah imej masyarakat bahwa bekerja sebagai PNS bukanlah satu-satunya pekerjaan. Masih banyak pekerjaan lain yang jauh lebih menjanjikan terutama dari segi penghasilan. Misalnya menjadi wirausahawan berpenghasilan lebih besar dari PNS.
Cara ini dapat dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan. Pelatihan-pelatihan ini juga dapat membentuk jiwa wirausaha generasi pencari kerja.
Pemerintah harus menggenjot PNS memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Pemerintah perlu membuatkan rapor masing-masing personel PNS, di akhir tahun rapor itu periksa. Bila rapor merah perlu diberikan sanksi, sedangkan yang memiliki nilai rapor baik diberi reward.
Jika hal ini telah dilakukan anggapan menjadi PNS berada pada titik aman tanpa ada tuntutan kinerja akan hilang. Akan terbentuk imej bahwa menjadi PNS juga membutuhkan standar kerja yang baik, bukan cari aman.
Dengan demikian, orang tidak akan berbondong-bondong masuk PNS cari aman, tetapi akan terbentuk imej dimanapun bekerja memerlukan kinerja yang baik.
Pemerintah perlu menyediakan modal tanpa agunan bagi pengusaha kecil. Generasi muda yang akan memulai usaha perlu dibimbing dalam bentuk pelatihan-pelatihan, kemudian diberikan pinjaman modal usaha.
Selama ini kesulitan memulai usaha terletak pada sulitnya mendapatkan modal. Kalaupun ada pihak-pihak yang mau meminjamkan modal, malah menuntut jaminan. Kebanyakan usahawan kecil tidak mempunyai sesuatupun yang akan diagunkan ke pihak pemilik modal.
Jika hal ini terlaksana dengan baik, mudah-mudahan saja PNS tidak akan dijadikan satu-satunya lowongan pekerjaan. Selain itu juga dapat mengurangi angka pengangguran yang semakin meningkat.
Sekarang tergantung kepada pemerintah. Apakah pemerintah mau mengurangi pengangguran dan menyejahterakan rakyatnya?
Kita tunggu action pemerintah.
Oleh : JASRIL
Artikel Terkait
Posted in Cpns 2011