Hasil Ujian Nasional 2010

Bank Soal UN Gratis
Download Soal UN plus pembahasan dibuat oleh para pengajar handal

Bisnis Investasi Master Gold Inc.
Pelajari bisnis investasi yang menguntungkan yang bisa meningkatkan financial Anda

Gratis Bank Soal Matematika
Koleksi Lengkap Soal UN, SNMPTN, UMB, Simak UI, UM Undip, SMBB Telkom, UM Undip, UM UPI

Informasi Ujian Nasional 2012
Informasi Ujian Nasional 2012 disertai dengan Latihan Soal UN 2012

Latihan Soal Snmptn 2012
Koleksi Latihan Snmptn 2012 dan Soal-soal Snmptn plus Pembahasan Lengkapnya

Latihan Soal UN 2012
Download Latihan Soal UN 2012 untuk SD/MI,SMP/MTs, SMK, SMA/MA

Bank Soal
Bank Soal UN dan Seleksi PTN Lengkap

Rerata nilai kelulusan Ujian Nasional (UN) SMA/MA 2010

logo_depdiknasRerata nilai kelulusan Ujian Nasional (UN) SMA/MA 2010 mengalami kenaikan dari 7,25 pada tahun 2009 menjadi 7,29. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat memberikan keterangan pers di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Jumat (23/4/2010).

“Kalau dibandingkan reratanya antara tahun 2009 dan 2010 ada peningkatan, ” kata Mendiknas yang didampingi Wakil Mendiknas Fasli Jalal dan sejumlah pejabat eselon I dan II Kemdiknas.

Berdasarkan data sementara Kemdiknas, rerata nilai UN SMA negeri 7,43, sedangkan SMA swasta 7,17. Sementara rerata nilai UN MA negeri 7,25, dan MA swasta 6,96.

“Insya Allah hari Senin (hasil UN) akan disampaikan ke masyarakat di masing-masing sekolah,” kata Mendiknas.

Lebih lanjut Mendiknas menyampaikan, dari total peserta UN SMA/MA 2010 sebanyak 1.522.162 siswa terdapat 154.079 (10,12%) siswa yang mengulang. Sementara jumlah siswa yang tidak mengulang 1.368.083 (89,88%) siswa.

Mendiknas menyampaikan, berikut berturut-turut jumlah siswa yang mengulang mulai dari satu sampai dengan enam mata pelajaran, yakni sebanyak 99.433 siswa (64,5%), 25.277 (16,4%), 10.034 (6,5%), 4.878 (3,2%), 2.548 (1,7%), dan 930 (0,6%). Selain itu, kata Mendiknas, terdapat 10.979 (7,1%) siswa yang mengulang karena rerata nilainya di bawah 5,5. “Mudah-mudahan nanti setelah mengulang bisa (lulus) 96 persen,” katanya.

Mendiknas menyebutkan, jumlah siswa yang mengulang untuk tingkat provinsi diantaranya Provinsi Jakarta dari 59.697 peserta mengulang sebanyak 5.426 atau 9,09 persen dan Provinsi Jawa Barat (2,83%). Mendiknas memberikan catatan khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Tahun lalu cukup bagus sekitar 93 persen (tidak mengulang), tetapi sekarang yang mengulang 23,70 persen dan 77 persen tidak mengulang. Ini daerah Jawa yang paling besar yang mengulang dari sisi persentase,” katanya.

Beberapa provinsi lain yang persentase mengulangnya besar, papar Mendiknas, yakni Kalimantan Tengah (39,29%), Kalimantan Timur (30,53%), Sulawesi Tenggara (35,89%), NTT (52,08%), Maluku Utara (41,16%), dan Gorontalo (46,22%).

Mendiknas mengatakan, berdasarkan analisis internal yang dilakukan, salah satu faktor penyebab turunnya ‘kelulusan’ adalah karena pengawasan yang lebih ketat. “Tetapi jangan diterjemahkan kalau dulu tidak diawasi. Pengawasan sekarang memang lebih ketat,” katanya.

Mendiknas mencontohkan, yang paling menonjol siswa yang mengulang adalah Provinsi Gorontalo. Mendiknas menyebutkan, pada 2009 kelulusan siswa SMA/MA mencapai 96,54 persen, tetapi sekarang turun menjadi 53,53 persen. “Kepala dinas (Gorontalo) menyampaikan pada saat teken kontrak pakta kejujuran bertekad mementingkan kejujuran. Tetapi sekali lagi jangan diterjemahkan yang lulusnya 93 persen ke atas tidak jujur karena memang tidak ada bukti tidak jujur itu,” katanya.

Mendiknas juga telah menyampaikan kepada kepala dinas untuk menginstruksikan kepada sekolah agar memberikan remediasi, pengayaan, dan pelatihan bagi siswa-siswa untuk mata pelajaran yang harus mengulang. Ujian Ulangan dijadwalkan pada 10-14 Mei 2010.

Mendiknas Bentuk Tim Khusus Kaji UN

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan membentuk tim khusus untuk menganalisa faktor-faktor penyebab turunnya tingkat kelulusan ujian nasional (UN) sekolah menengah atas (SMA)/madrasah aliah (MA) 2010.

Hasil kerja tim khusus akan menjadi dasar pembuatan kebijakan bagi daerah-daerah yang tingkat kelulusannya minim. Mendiknas M Nuh menuturkan, ada beberapa kemungkinan penyebab turunnya tingkat kelulusan UN SMA/MA,antara lain soal yang sulit, proses belajar mengajar tidak bagus, sarana prasarana pendidikan yang minim, dan semangat siswa yang menurun.

“Untuk mengetahui secara pasti penyebabnya, kami akan bentuk tim.Yang jelas,semua harus dibuka dan dianalisis secara serius,”kata Mendiknas di Gedung DPR, Jakarta,kemarin. Tingkat kelulusan UN SMA/ MA 2010 mencapai 89,88%,turun 4% dibanding tahun sebelumnya,93,74%. Dari total 1.522.162 peserta UN tingkat SMA/MA, sebanyak 1.362.696 siswa dinyatakan lulus, sedangkan 154.079 (10,12%) tidak lulus.

Siswa yang tidak lulus harus mengikuti UN ulangan yang akan diselenggarakan 10–14 Mei mendatang. Nuh mengatakan, setelah peta persoalan diketahui, Kemendiknas akan membuat kebijakan untuk mengatasi sejumlah daerah yang tingkat kelulusannya sangat minim.Kebijakan yang akan diambil antara lain penguatan guru di daerah serta peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

Wakil Mendiknas Fasli Jalal menambahkan, pemerintah akan menyiapkan anggaran ratusan miliar demi membantu daerahdaerah yang masih rendah tingkat kelulusannya. Dana itu akan digunakan untuk meningkatkan kualitas guru dan sarana prasarana pendidikan. “Misalnya berupa pengadaan buku, pelatihan guru, dan fasilitas lain.” “Diharapkan, dengan perhatian seperti ini,ke depan tingkat kelulusannya tinggi,”katanya. M Nuh berharap, masyarakat tidak terlalu merisaukan penurunan tingkat kelulusan UN SMA/UN.

Mendiknas mengajak kepala dinas, kepala sekolah, kepala dinas, dan siswa yang tidak lulus untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian ulangan pada 10–14 Mei mendatang.“Insya Allah bisa lebih tinggi (kelulusannya). Saya optimistis dengan adanya UN ulangan ini tingkat kelulusan akan menjadi 96%,”katanya.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono prihatin mendengar kasus adanya satu sekolah yang seluruh siswanya tidak lulus UN.Dia meminta dinas maupun instansi yang bertanggung jawab menangani sektor pendidikan di daerah untuk memberi perhatian lebih serius.“Saya sangat sedih dan kecewa mendengarnya,”katanya

Tak Sesuai Standar

Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Wuriyadi menduga,penurunan tingkat kelulusan UN SMA/MA di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akibatketidaksesuaiansoalUNdengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sekolah.Karena itu, dia berharap sekolah memperbaiki manajemen pendidikannya. Di beberapa provinsi,termasuk DIY, hasil UN memang sangat mengejutkan.

Angka ketidaklulusan UN di provinsi itu mencapai 23,7%, naik dibanding tahun 2009 yang sekitar 7%. Tingkat ketidaklulusan UN di DIY merupakan yang tertinggi di Jawa. Adapun di Gorontalo, ketidaklulusan UN mencapai 46,22%,melonjak dibanding tahun lalu yang di bawah 10%. Wuriyadi mengatakan,dengan adanya kebijakan KTSP, masingmasing sekolah memiliki kewenangan sendiri menetapkan kurikulum yang diberikan kepada siswa.Di sisi lain,soal UN yang harus dikerjakan setiap siswa memiliki standar sama di seluruh Indonesia.

“Sehingga,ada yang sesuai dan ada pula yang tidak sesuai,” katanya kepada Harian Seputar Indonesia (SI) kemarin. Selain akibat perbedaan antara implementasi kurikulum yang digunakan di sekolah dengan soalsoal yang diujikan dalam UN, rendahnya tingkat kelulusan SMA/ MA di DIY juga dipengaruhi kualitas guru. Sebagian guru belum mampu memberikan pelayanan pendidikan sesuai standar yang diinginkan pemerintah. Hal itu kemudian berdampak pada kemampuan siswa di sekolahnya.

“Usulan STTB (Surat Tanda Tamat Belajar) harus dilirik kembali oleh Pemprov DIY. Supaya melihat kualitas murid tidak dari UN,”katanya. Ketua Dewan Pendidikan DIY ini juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menanggapi tingkat kelulusan ini secara berlebihan. Sebab,tingkat kelulusan di DIY masih dalam kategori normal.“Secara teori, tingkat ketidaklulusan satu tes hingga 30% masih normal,” katanya.

Pengamatan pendidikan dari UGM Prof Joko Suryo memandang, faktor sekolah sangat memengaruhi tingginya ketidaklulusan UN di DIY.Banyak guru yang tidak memiliki standar pengajaran sesuai UN. “Kalau untuk sekolah-sekolah negeri,saya kira tidak masalah. Guru memiliki standar-standar itu dan murid siap,”katanya.

Pemerintah Kota Yogyakarta segera mengkaji penurunan tingkat kelulusan UN.Apalagi ada dua SMA swasta di kota itu yang tak ada satu pun siswanya yang lulus UN. “Kami akan panggil sekolah-sekolah itu. Kita lihat penyebabnya apa.Apakah manajemen sekolahnya atau apa?,”kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti kepada wartawan kemarin.

Tetap Corat-Coret Baju

Di Provinsi Gorontalo sebagian siswa di SMA Negeri I Tapa, di Kabupaten Bone Bolango,tetap melakukan aksi corat-coret baju,meski dinyatakan gagal UN.Aksi coratcoret itu bahkan dilakukan di lingkungan sekolah beberapa saat sebelum pengumuman UN, sekitar pukul 13.30 Wita.Apriyanto Amu, siswa kelas XII jurusan IPS,mengatakan, dirinya bahkan sudah mencoret bajunya sejak dari rumah.

“Saya tidak peduli lagi mau lulus atau tidak, saya tidak mau stres,” Kata Apriyanto yang juga turut dinyatakan gagal UN itu. Dirinya juga telah siap jika harus dihadapkan pada kenyataan bahwa dirinya gagal UN.“Toh masih ada ujian ulang,”ujarnya.Meski begitu, pengumuman UN di sekolah tersebut tetap diwarnai isak tangis siswa dan siswi yang gagal UN. Dari 120 siswa peserta ujian nasional yang berasal dari tiga jurusan, yakni IPA, IPS, dan Bahasa, hanya tujuh orang di antaranya yang dinyatakan berhasil.

Kepala Sekolah harus bantu siswa dalam ulangan UN

Mendiknas Muhammad Nuh minta pada kepala dinas pendidikan di berbagai daerah agar menginstruksikan kepada sekolah setempat guna memberikan remediasi, pengayaan, dan pelatihan bagi siswa-siswa untuk mata pelajaran yang harus mengulang seiring dengan tidak lulusnya 10,12% peserta Ujian Nasional (UN) SMA/MA 2010.

”Ujian Ulangan dijadwalkan pada 10-14 Mei 2010. jadi masih ada waktu bagi siswa-siswi yang harus mengikuti UN ulang guna menyelesaikan satuan pendidikannya,” kata Nuh hari ini.

Menurut dia, hasil Ujian nasional SMA/MA 2010 hari ini disampaikan ke masyarakat di masing-masing sekolah. Namun untuk tahun ini dari total peserta sebanyak 1.522.162 siswa, yang lulus hanya 1.368.083 (89,88%) siswa, atau 154.079 atau 10,12% siswa yang harus mengulang.

Meski terjadi penurunan tingkat kelulusan, rerata nilai kelulusan Ujian Nasional (UN) SMA/MA 2010 mengalami kenaikan dari 7,25 pada tahun 2009 menjadi 7,29. Selain itu, rerata nilai UN SMA negeri 7,43, sedangkan SMA swasta 7,17. Adapun rerata nilai UN MA (madrasah aliyah) negeri 7,25, dan MA swasta 6,96.

Menurut Nuh, hasil ujian nasional tidak menjadi penentu kelulusan siswa dari SMA/MA karena hasil UN diserahkan pada guru dan sekolah masing-masing untuk diolah kembali atau disatukan dengan ujian sekolah.

Kelulusan siswa ditentukan satuan pendidikan masing-masing dan siswa yang lulus berarti sudah rampung seluruh program pendidikannya. “Mudah-mudahan nanti setelah mengulang bisa (lulus) 96%,” katanya.

Mengenai data jumlah siswa yang mengulang, mulai dari satu sampai dengan enam mata pelajaran, masing-masing sebanyak 99.433 siswa (64,5%), 25.277 (16,4%), 10.034 (6,5%), 4.878 (3,2%), 2.548 (1,7%), dan 930 (0,6%). Selain itu, kata Mendiknas, terdapat 10.979 (7,1%) siswa yang mengulang karena rerata nilainya di bawah 5,5.

Menyinggung jumlah siswa yang mengulang untuk tingkat provinsi, di antaranya Provinsi Jakarta dari 59.697 peserta mengulang sebanyak 5.426 atau 9,09 % dan Provinsi Jawa Barat (2,83%). Mendiknas memberikan catatan khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Tahun lalu cukup bagus sekitar 93% lulus tetapi sekarang yang mengulang 23,70% dan 77% tidak mengulang. Ini daerah Jawa yang paling besar siswa mengulang dari sisi persentase,” katanya.

Provinsi lainnya yang tingkat mengulangnya juga tinggi yakni Kalimantan Tengah (39,29%), Kalimantan Timur (30,53%), Sulawesi Tenggara (35,89%), NTT (52,08%), Maluku Utara (41,16%), dan Gorontalo (46,22%).

Mendiknas mengatakan, berdasarkan analisis internal yang dilakukan, salah satu faktor penyebab turunnya ‘kelulusan’ adalah karena pengawasan yang lebih ketat. “Tetapi jangan diterjemahkan kalau pelaksanaan UN dulu tidak diawasi. Pengawasan sekarang memang lebih ketat,” katanya.

Contohnya provinsi Gorontalo, kalau tahun lalu tingkat kelulusan siswa SMA/MA mencapai 96,54% tetapi sekarang turun menjadi 53,53%. Kepala dinas Gorontalo menyampaikan pada saat teken kontrak pakta kejujuran bertekad mementingkan kejujuran. “Tetapi bukan berarti yang lulusnya 93% ke atas tidak jujur karena memang tidak ada bukti tidak jujur itu,” katanya.

Ujian Nasional Susulan 17 Mei

Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Biak Numfor,Papua akan menggelar Ujian Nasional (UN) susulan bagi siswa yang tidak lulus pada 17-20 Mei 2010.

Sekretaris Dinas Pendidikan Biak, Kamaruddin S.Pd, Selasa (27/4/2010) mengakui, sesuai kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun ajaran 2009/2010 memberikan kesempatan mengulang bagi siswa yang tidak lulus pada pelaksanaan UN yang telah diumumkan Senin 26 April 2010.

“Siswa yang mengulang UN hanya pada mata pelajaran yang tidak mencapai standar kelulusan 5,50,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, sesuai data kelulusan UN tahun ajaran 2009/2010 untuk tingkat SMA jurusan IPA 567 siswa yang lulus 532 siswa atau 88,03 persen, sementara program IPS dari 655 peserta yang lulus 587 siswa atau 81,24 persen.

Sedangkan untuk jurusan Bahasa dari 76 peserta ikut UN, menurut Kamaruddin, sesuai hasil kelulusan ujian sebanyak 54 siswa atau 67,96 persen.

Sementara lulusan UN jenjang pendidikan SMK, lanjut Kamaruddin, dari 445 siswa yang mengikuti UN tingkat kelulusan mencapai 368 siswa atau 87,42 persen.

“Dari data keseluruhan kelulusan UN tahun ajaran 2009/2010 tingkat SMA menjadi 90,37 persen atau naik 0,81 persen dibanding tahun 2008/2009 yang kelulusan 1.201 siswa dari 1.341 siswa peserta ujian atau mencapai 89,56 persen,?ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Biak Drs Nico Buiney MMT menyambut positif kebijakan Kemendiknas Pendidikan yang memberikan kesempatan mengulang bagi siswa jenjang pendidikan SMA/SMK sederajat tidak lulus UN 2009/2010.

Ia mengakui, pada pelaksanaan kegiatan UN ulang yang dijadwalkan 17 Mei 2010 pihak SMA Negeri 1 Biak akan mengikutsertakan tiga siswa yang tidak lulus.

“Saya harapkan setelah pelaksanaan UN mengulang digelar tiga siswa SMA Negeri 1 Biak yang tidak lulus dapat berhasil mencapai angka kelulusan 5,50 pada mata pelajaran yang diujikan,”ujarnya.

Kepsek Nico mengakui, berdasarkan data hasil UN tiga siswa yang tidak lulus UN pada mata pelajaran tertentu pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional 22-25 Maret lalu.

Berdasarkan data kelulusan UN siswa di SMA Negeri 1 Biak tahun 2010 meningkat dari 296 siswa peserta UN yang lulus sebanyak 293 siswa atau mencapai 98,99 persen.

Tiga SMA di Makassar 100% Tak Lulus UN

Hasil Ujian Nasional (UN) 2010 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat untuk wilayah Kota Makassar diumumkan, Senin, 25 April 2010. Hasilnya, terdapat tiga sekolah yang 100 persen dinyatakan tidak lulus.

Ketiga sekolah yang dinyatakan tidak lulus 100 persen adalah SMA Mandiri, SMA Syekh Yusuf Zamman dan SMK Phinisi.

“Data yang kami peroleh, sekolah yang tidak lulus 100 persen itu semuanya sekolah swasta,” kata Ketua Panitia Ujian Nasional (UN) Makassar, Ismunandar di Makassar, Senin siang.

Menanggapi itu, Kepala Sekolah SMA Mandiri, M. Roslan menilai, gagalnya siswa didik ada di tiga mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Sosiologi dan Biologi. “Hasil ditiga mata pelajaran tersebut sangat minim, dan mempengaruhi nilai mata pelajaran lainnya,” terang M Roslan kepada VIVAnews.

Pada kesempatan sama, M Roslan membantah jika tidak lulus 100 persen siswanya akibat kualitas. “Ini hanya faktor teknis,” tegasnya.

Meski demikian, para siswa diminta untuk tidak kecewa dan pada tanggal 11-14 Mei mendatang, akan ada ujian ulangan susulan.

Sementara itu, berdasarkan data, tingkat kelulusan UN SMA di Makassar tahun ini mencapai 90,18 persen atau dari 11.948 siswa SMA yang ikut UN, dan 10.775 siswa dinyatakan lulus.

Artikel Terkait

Tags:

Posted in UN 2010

One Response to “Hasil Ujian Nasional 2010”


soedwiw May 2nd, 2010 at 12:27 pm

apakah sma-sma di setiap provinsi bisa diranking hasil ujian nasionalnya berdasarkan rerata nilai dan prosentase kelulusannya?



Leave a Reply